OVERVIEW
TINJAUAN
Wayang
Wayang also known Wajang, is a form of puppet theater art found in Indonesia and other parts of Southeast Asia, wherein a dramatic story is told through shadows thrown by puppets and sometimes combined with human characters. The art form celebrates the Indonesian culture and artistic talent; its origins are traced to the spread of Hinduism in the medieval era and the arrival of leather-based puppet arts called Tholu bommalata from southern India.
Wayang juga dikenal Wajang, adalah bentuk seni teater boneka yang ditemukan di Indonesia dan bagian lain di Asia Tenggara, di mana kisah dramatis diceritakan melalui bayangan yang dilemparkan oleh boneka dan kadang-kadang dikombinasikan dengan karakter manusia. Bentuk seni merayakan budaya Indonesia dan bakat artistik; asal-usulnya ditelusuri ke penyebaran Hindu di era abad pertengahan dan kedatangan seni wayang kulit yang disebut Tholu bommalata dari India selatan.
MODELS OF WAYANG
MODEL DARI WAYANG
Wayang Golek
Wayang golek is one of a variety of puppet arts with wood material which is the result of the development of wayang kulit from the limited time so that it can be displayed during the day or night, its shape resembles a doll made of wood.
Wayang golek adalah salah satu dari ragam kesenian wayang bermaterial kayu yang merupakan hasil perkembangan wayang kulit dari keterbatasan waktu supaya dapat ditampilkan pada siang atau malam hari, bentuknya menyerupai boneka yang terbuat dari kayu.
FROM : WEST OF JAVA
ASAL : JAWA BARAT
MATERIALS : WOOD
MATERIAL : KAYU
Wayang Klithik
This puppet was first created by Prince Pekik, the Duke of Surabaya, from leather and in small size so that it is more often referred to as puppet krucil. If the stage gives rise to the "klithik, klithik" sound which is believed to be the origin of the term mentioning klithik puppets.
Wayang ini pertama kali diciptakan oleh Pangeran Pekik, adipati Surabaya, dari bahan kulit dan berukuran kecil sehingga lebih sering disebut dengan wayang krucil.
FROM : EAST OF JAVA
ASAL : JAWA TIMUR
MATERIALS : WOOD
MATERIAL : KAYU
Wayang Kulit
Wayang kulit is a traditional Indonesian art that mainly develops in Java. Wayang come from the word 'Ma Hyang' which means going to the spiritual spirit, god, or God Almighty. There are also those who interpret wayang as a Javanese term meaning 'shadow', this is because the audience can also watch puppets from behind the screen or just the shadow.
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'Ma Hyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja.
FROM : JAVA
ASAL : JAWA
MATERIALS : COWHIDE
MATERIAL : KULIT SAPI
Wayang Beber
Wayang Beber is a puppet art that emerged and developed in Java in pre-Islamic times and is still developing in certain regions of Java. It was named wayang beber because it was in the form of sheets (beberan) which were formed into figures in the wayang stories of both the Mahabharata and Ramayana.
Wayang Beber adalah seni wayang yang muncul dan ber kembang di Jawa pada masa pra Islam dan masih berkembang di daerah daerah tertentu di Pulau Jawa. Dinamakan wayang beber karena berupa lembaran lembaran (beberan) yang dibentuk menjadi tokoh tokoh dalam cerita wayang baik Mahabharata maupun Ramayana.
FROM : EAST OF JAVA
ASAL : JAWA TIMUR
MATERIALS : PAPER STRAW
MATERIAL : PAPER STRAW
THE MYTH OF WAYANG
KISAH MISTIS WAYANG
In Indonesia there is puppet theater or we called wayang theater. Usually puppet theater begin at night, in the theater we are required to watch until it's finished. Why? Because if we don't watch the theater until it's finished, then we will be followed by one of them (puppets) and even more creepying, we can be lost brought to their world.
Di Indonesia ada sebuah teater boneka atau kita sebut Pagelaran Wayang. Biasanya teater dimulai pada malam hari, di teater kita diharuskan menonton tonton sampai selesai. Mengapa? Karena jika kita tidak menonton teater sampai selesai, maka kita akan diikuti oleh salah satu dari mereka (wayang) dan yang lebih menyeramkan, kita bisa tersesat dibawa ke dunia mereka.
